Tuesday, December 27, 2022

MOTIVASI

 Motivasi adalah keinginan untuk bertindak demi tujuan. Motivasi ini adalah elemen penting dalam menetapkan dan mencapai tujuan kita.

Motivasi merupakan salah satu kekuatan pendorong di balik perilaku manusia, yang  memicu persaingan dan memicu hubungan sosial. 

Ketidakhadirannya motivasi dapat menyebabkan penyakit mental seperti depresi.  Motivasi mencakup keinginan untuk terus berjuang menuju makna, tujuan, dan kehidupan yang layak dijalani.

Orang sering memiliki banyak motif untuk terlibat dalam satu perilaku.  Motivasi mungkin ekstrinsik, di mana seseorang terinspirasi oleh kekuatan luar — orang lain atau penghargaan.  Motivasi juga bisa bersifat intrinsik, di mana inspirasi datang dari dalam—keinginan untuk meningkat pada aktivitas tertentu.  Motivasi intrinsik cenderung mendorong orang lebih kuat, dan pencapaiannya lebih memuaskan.

Salah satu kerangka kerja yang digunakan untuk memahami motivasi adalah hierarki kebutuhan yang diusulkan oleh psikolog Amerika Abraham Maslow pada tahun 1943.

Menurut Maslow, manusia secara inheren termotivasi untuk memperbaiki diri dan bergerak menuju ekspresi potensi penuh mereka—aktualisasi diri—dengan menghadapi dan memuaskan beberapa tingkat secara progresif.  kebutuhan dari yang paling mendasar, seperti makanan dan keamanan, hingga kebutuhan tingkat tinggi akan cinta, rasa memiliki, dan harga diri.

Akhirnya, Maslow memperluas teorinya dengan memasukkan kebutuhan akan transendensi-diri: Orang mencapai puncak pertumbuhan dan menemukan makna tertinggi dalam hidup dengan memperhatikan hal-hal di luar diri.  Meskipun universalitas teori Maslow telah ditantang, banyak yang percaya itu menangkap kebenaran mendasar tentang motivasi manusia.

Orang mungkin termotivasi oleh insentif eksternal, seperti motivasi untuk bekerja demi kompensasi, atau kesenangan internal, seperti motivasi untuk membuat karya seni di waktu senggang.  Sumber motivasi lainnya termasuk rasa ingin tahu, otonomi, validasi identitas dan keyakinan seseorang, menciptakan citra diri yang positif, dan keinginan untuk menghindari potensi kerugian.

Motivasi intrinsik adalah dorongan yang datang murni dari dalam;  itu bukan karena hadiah yang diantisipasi, tenggat waktu, atau tekanan dari luar.  Misalnya, orang yang secara intrinsik termotivasi untuk berlari melakukannya karena mereka menyukai perasaan berlari itu sendiri, dan itu adalah bagian penting dari identitas mereka. 

Motivasi ekstrinsik dapat meningkatkan motivasi dalam jangka pendek, tetapi seiring waktu dapat melemahkan atau bahkan menjadi bumerang.  Sebaliknya, motivasi intrinsik sangat kuat karena terintegrasi ke dalam identitas dan berfungsi sebagai sumber motivasi yang berkelanjutan.

Mencapai tujuan adalah sebuah proses.  Dan semua komponen dari proses itu perlu diperhatikan untuk memastikan kesuksesan, mulai dari menetapkan tujuan, mengatasi hambatan, mempertahankan momentum hingga proyek selesai.

Gagal mencapai tujuan terkadang disebabkan oleh cara yang ditetapkan.  Namun, beberapa trik psikologis dapat membantu menetapkan dan mencapai tujuan tersebut.  Salah satunya adalah memastikan bahwa tujuan tersebut melekat pada suatu nilai, seperti nilai mendukung komunitas lokal Anda atau memerangi perubahan iklim.  Cara lainnya adalah membingkai tujuan Anda sebagai aset yang akan diperoleh daripada ancaman yang harus dihindari.  Misalnya, alih-alih berpikir, "Saya tidak boleh mengganggu atasan saya, agar kita dapat menghindari hubungan yang sulit," cobalah berpikir, "Saya ingin mempelajari keterampilan komunikasi baru untuk mengatur ulang hubungan kita."  Gagasan lainnya adalah mencoba menetapkan tujuan pembelajaran alih-alih tujuan kinerja;  daripada memutuskan untuk menurunkan berat badan sebanyak 10 kg, putuskan untuk mempelajari lebih lanjut tentang nutrisi dan memasak dua resep sehat setiap minggu.

Motivasi menargetkan "mengapa" perubahan, tetapi momentum menargetkan "bagaimana". 

Menghasilkan momentum sangat penting untuk mengambil langkah konkret yang diperlukan untuk keluar dari pola yang mengakar dan melakukan perubahan. 

Berfokus pada momentum juga dapat digunakan dalam konteks terapeutik.  Misalnya, seorang terapis mungkin mengatasi pola penghindaran pada pasien dengan depresi dengan mengidentifikasi langkah-langkah kecil yang telah mereka ambil (bangun dari tempat tidur pagi itu, datang ke terapi) dan kemudian membuat daftar langkah selanjutnya yang dapat mereka ambil selanjutnya. 

Mengenali motivasi untuk berubah dan berfokus pada dinamika yang mendukung perubahan juga dapat membantu membangun momentum.

Beberapa orang mungkin menemukan diri mereka benar-benar terhalang oleh sebuah proyek;  yang lain mungkin hanya ingin memasukkan sedikit lebih banyak produktivitas ke dalam timeline mereka.  Di mana pun motivasi dimulai, selalu ada cara untuk meningkatkannya—apakah itu motivasi Anda sendiri atau orang lain.

Terkadang Anda mungkin merasa benar-benar tidak termotivasi—dan itu tidak masalah.  Dalam situasi itu, biarkan diri Anda merasakan ketidaknyamanan, dengarkan self-talk negatif, lalu tetap lakukan tindakan. Misalnya, Anda pulang ke rumah setelah seharian bekerja dan hanya ingin bersantai dan menonton TV.  Alih-alih menyalakan TV, akui bahwa Anda lelah dan tantang diri Anda untuk membaca lima halaman buku di nakas terlebih dahulu.  Pendekatan ini memberi ruang bagi pikiran dan perasaan negatif, sekaligus membantu Anda mengubah pola yang sudah mendarah daging.

Beberapa tujuan paling umum yang dibuat orang—dan tujuan paling umum yang sulit mereka capai—adalah makan lebih sehat, berolahraga lebih banyak, dan menghemat lebih banyak uang.  Banyak jebakan dapat mencegah orang mencapai tujuan tersebut, tetapi mengantisipasi tantangan tersebut dapat membantu mencapai perubahan nyata.

Banyak orang berjuang untuk tetap diet.  Penelitian menunjukkan bahwa motivator ekstrinsik—untuk menghindari komentar yang menyakitkan atau menyesuaikan diri dengan pakaian—dapat mempercepat proses, tetapi motivasi intrinsik—minat, kesenangan, dan tantangan dalam perjalanan—adalah kunci untuk penurunan berat badan yang berkelanjutan dan bertahan lama.  Motivasi intrinsik mencakup kompetensi, otonomi, dan keterkaitan, jadi sangat membantu untuk 1) memilih diet yang berkelanjutan dan efektif 2) percaya bahwa diet, tanggal mulai, dan tujuan akhir telah dipilih secara mandiri dan tidak “ditugaskan” oleh orang lain 3  ) menemukan komunitas pendukung.

Ada beberapa ide kreatif untuk dipertimbangkan jika motivasi menjadi penghalang untuk berolahraga.  Salah satunya adalah memperluas pilihan yang Anda miliki: Jika Anda tidak punya waktu untuk pergi ke gym, berolahragalah dengan berjalan-jalan, melakukan latihan beban tubuh, atau menonton video yoga.  Cara lainnya adalah membuat olahraga lebih menyenangkan, seperti mendengarkan buku di kaset.  Cara lainnya adalah membuat kontrak sosial dengan teman atau anggota keluarga.  Misalnya, jika Anda mengizinkan waktu telepon untuk menggantikan olahraga, Anda harus menyumbang untuk tujuan yang dipilih orang lain.

===






Sunday, December 11, 2022

MEMAKNAI SAMI'NA WA ATHO'NA

 SALAH satu kunci sukses dalam sebuah kepemimpinan di dalam organisasi apapun juga adalah, jika setiap keputusan ada ditaati dan dilaksanakan. Dengan catatan bahwa pemimpin tersebut saat mengambil keputusan dalam kerangka melaksanakan dan menjalankan amanah organisasi. Sehingga sesuai dengan digariskan dalam visi, misi dan tujuan organisasi yang diderivasikan dalam serangkaian rule of the game, regulasi, aturan serta tata kelola yang menjadi guidelines (petunjuk) bagi organisasi tersebut.

Dan, dalam konteks organisasi Islam yang paling utama adalah menjadikan al-Qur’an dan As-Sunah sebagai pedomannya. Al-Qur’an telah memberikan petunjuk yang indah tentang ketaatan ini di dalam Surat An-Nur ayat 51:

إِنَّمَا كَانَ قَوْلَ ٱلْمُؤْمِنِينَ إِذَا دُعُوٓا۟ إِلَى ٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦ لِيَحْكُمَ بَيْنَهُمْ أَن يَقُولُوا۟ سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا ۚ وَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْمُفْلِحُونَ

“Sesungguhnya jawaban oran-orang mukmin, bila mereka dipanggil kepada Allah dan rasul-Nya agar rasul menghukum (mengadili) di antara mereka ialah ucapan. “Kami mendengar, dan kami taat”. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung”.

Ada satu kalimat yang menjadi kunci di situ, yaitu سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا (“Kami mendengar, dan kami taat”). Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, dalam Tafsir Al-Wajiz saat menafsirkan ini beliau menjelaskan: “Sesungguhnya ucapan: “Kami mendengarkan hukumNya, menaati perintahNya, dan meridhai hukumNya” adalah ucapan orang-orang mukmin saat diajak mematuhi hukum Allah dan rasul-Nya supaya bisa menentukan hukum di antara mereka. Orang-orang yang mendeklarasikan diri untuk taat itu adalah orang-orang yang memenangkan kebaikan dunia akhirat”.

Sedangkan Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar di dalam Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir, menjelaskan: “Yakni sepatutnya bagi orang-orang beriman untuk berlaku demikian, yaitu apabila mengengar seruan tersebut maka ia harus menanggapinya dengan ketaatan dan ketundukan; mereka tetap mengatakan “kami mendengar perkataannya dan mentaati perintahnya” meski hal itu adalah sesuatu yang tidak mereka suka dan merugikan mereka”.

Disinilah letak ujian dari ketaatan itu. Seringkali kita merasa berat untuk menerima sebuah keputusan dari pemimpin, hanya karena tidak sejalan dengan apa yang kita inginkan. Padahal, dengan sami’na wa atho’na, seberat apapun yang kita rasakan, sesungguhnya kita akan mendapatkan keberuntungan dan kemenangan di dunia dan akhirat, sebagaimana ayat di atas.

Untuk itu, Syaikh Dr. Abdurrahman bin Nashir as-Sa’di dalam Tafsir As-Sa’di menjelaskan bahwa, “Allah melingkupkan kemuliaan untuk mereka, karena (hakikat) kebahagiaan itu adalah mendapatkan sesuatu yang dipinta dan selamat dari hal-hal yang dibenci. Dan tidaklah berbahagia kecuali orang yang berhukum dan taat kepada Allah dan RasulNya”.

Konsekwensi logisnya, dengan memegang prinsip “sami’na wa atho’na” ini, maka sebagai muslim yang selalu mengharapkan ridho dan petunjuk jalan yang lurus dari Allah ta’ala, adalah harus selalu komitmen (iltizam) untuk benar-benar secara total menjalankan perintah Allah dengan sebaik-baiknya, dan meninggalkan secara total larangan Allah dengan tanpa terkecuali.

Seberat apapun masalah yang datang, serumit apapun persoalan yang dihadapi jangan pernah memilih menyelesaikan dengan jalan keluar yang bertentangan dengan syariat Allah SWT. Demikian juga jangan mengambil jalan pintas berdasarkan nafsu dan kepentingan diri sendiri/ kelompoknya, diluar apa yang sudah ditetapkan dan digariskan dalam sebuah ketetapan dan keputusan. Dan ketaatan terhadap keputusan itu, juga merupakan ujian tersendiri.

Oleh karena itu Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar terkait dengan sami’na wa atho’na di surat lain, yaitu surat al-Baqarah ayat 285, beliau menjelaskan,” { وَقَالُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا ۖ } Ummat ini adalah ummat yang mengikuti perintah, maka ketika Alllah datangkan kepadanya akal sehat yang menunjukkan kepada kebenaran Rasul-Nya dan kebenaran kitab-Nya, maka sesungguhnya ummat ini tidak akan membantah dalil-dalil yang didatangkan kepada mereka dengan akal yang mereka punya, justru mereka akan mendengarnya dan taat kepadanya”.

Kita menyadari bahwa, seorang pemimpin dalam mengambil keputusan, sudah barang tentu mempertimbangkan berbagai aspek. Menyelaraskan dengan visi, misi, tujuan dan jatidiri organisasi. Mendengarkan berbagai pihak yang berkompeten. Berdasarkan data kualitatif dan kuantuitatif. Terlepas faktor subyektifitas (like or dislike). Juga melalui serangkaian laku ruhiyah dengan meminta petunjuk kepada Allah ta’ala termasuk melalui shalat isthikarah. Sampai kemudian sebuah keputusan itu diambil.

Seorang kawan baik dalam diskusi di WAG menyampaikan data yang menarik. Saat meneliti untuk kepentigan tesisnya, dengan sampel 10 lembaga, didapatkan data sekitar 80-85% rata rata anggota sebuah organisasi yang taat terhadap keputusan pimpinan. Menurutnya tidak ada yang 100%, kecuali yang benar-benar militan, itupun tidak bisa persis seratus persen.

Dia memberi contoh ketaatan santri dalam sebuah pesantren yang memang dituntut untuk sami’na wa atho’na dengan kiainya. Akan tetapi santri yang tidak sefaham dengan aturan pesantren dan kiainya, dia bakal taat dan akan pergi sebelum proses persantriannya selesai.

Alasan ketidaktaatan itu, masih berdasarkan penelitian kawan tadi, selain berbagai hal yang disebutkan di atas, juga adanya realitas yang berbicara bahwa seringkali pimpinan dilihat oleh anggota adalah adanya kekurangan, kelemahan bahkan keburukannya. Sehingga menyebabkan ketidakpercayaan atas keputusan yang diambil. Apapun itu bentuknya. Padahal bisa jadi semua penilaian anggota itu didorong faktor subyektifitas semata, dan tidak berdasar data serta fakta yang memadai.

Dengan demikian maka, tugas dari yang dipimpin (anggota) selanjutnya adalah senantisa berusaha mentaati dan menjalankan setiap keputusan itu. Dengan memegang teguh prinsip sami’na wa atho’na ini. Sehingga berdasar berbagai penjelasan di atas, akan membawa kepada keharmonisan dan keberlangsungan sebuah organisasi/ jama’ah dan akan mendapatkan keberuntungan dan kemenangan dikemudian hari. Dan inilah yang dicontohkan dan dipraktikkan dengan indah oleh Rasulullah beserta sahabatnya. Demikian juga contoh implementasi di berbagai organisasi apapun bentuk dan besarnya di muka bumi ini. Wallahu a’lam.

Asih Subagyo│Senior Researcher Hidayatullah Institute

Friday, December 9, 2022

SELF LEADERSHIP

Self leadership atau kepemimpinan diri adalah sebuah tindakan yang dilakukan oleh seseorang secara sengaja untuk mempengaruhi perasaan, pemikiran, dan tindakan diri sendiri hingga mencapai tujuan akhir yang diharapkan, 

Konsep kepemimpinan diri ini tidak dapat Anda kuasai secara kebetulan. Dibutuhkan usaha, latihan, dan kesungguhan, untuk melatih self leadership dalam diri. Sangat sulit untuk menjadi pemimpin yang kredibel dan otentik ketika Anda tidak menyadari kekuatan dan kelemahan diri sendiri. 

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan diri. Yuk simak beberapa tips meningkatkan self leadership di bawah ini!

1. Own Your Mind and Feeling

Sadari bahwa pikiran dan perasaan Anda adalah milik Anda sendiri. Sebagai pemilik, tentunya Anda juga harus bisamengontrol perasaan dan pikiran  yang dimiliki. Saat Anda mampu untuk mengontrol pikiran dan perasaan, Anda akan sekaligus dapat mengontrol aksi dan reaksi  Anda terhadap suatu masalah yang sedang Anda hadapi.

2. Purpose

Tentukan goals dan tujuan hidup yang ingin Anda capai. Setelah menentukan goals, temukan alasan dibalik target yang akan Anda tuju tersebut. Semakin kuat alasan yang Anda miliki dibalik hal-hal yang ingin Anda capai, maka semakin besar Anda berusaha mengendalikan diri agar mampu mencapai tujuan tersebut.

3. Self Awareness

Self awareness  berarti mengenali diri Anda sendiri, termasuk kekuatan dan kelebihan yang Anda miliki. Jangan lupa untuk mengenali karakter dan personality yang Anda miliki, karena ini akan mempengaruhi cara berpikir dan tindakan Anda.

4. Self Efficacy

Milikilah keyakinan yang tinggi atau self efficacy berarti Anda yakin bahwa goals dan tujuan yang Anda buat bisa Anda capai dan dapatkan. Untuk itu, tumbuhkan keyakinan yang kuat terhadap keputusan-keputusan yang akan Anda ambil.

5. Action and Impact

Lakukan aksi yang bertujuan untuk mewujudkan apa pun langkah-langkah yang perlu sehingga Anda bisa mencapai goals. Kemudian lakukan evaluasi terhadap setiap hasil kerja yang dilakukan dan perbaikan apa yang diperlukan untuk menjadi lebih baik.

Pastikan pula Anda memberikan yang terbaik dalam mewujudkan aksi sehingga dapat mencapai suatu dampak yang positif untuk diri sendiri dan lingkungan di sekitar Anda. 

Setelah memahami 5 hal di atas, sekarang saatnya Anda untuk mulai menjalankannya. Yuk mulai dari membuat daftar hal-hal yang terjadi di hari ini, tambahkan juga catatan tentang aksi dan reaksi yang terjadi serta bagaimana aksi dan reaksi yang seharusnya Anda jalankan!

===

Saturday, December 3, 2022

Kata-kata mutiara dalam bahasa Inggris

Pearls of Wisdom in English


Do you know what real beauty is?

Real beauty is not all about having a pretty face, it also about having a pretty heart and pretty mind.

===

What is life? 

Life is journey between B and D,

B = Birth

D = Death

but C is in between. And what is this C?

C is a choice. 

Want to suffer? Suffer. Don't feel hurt? 

You have a choice to suffer or not to suffer. Get or not to get hurt.

You have a choice. Take your choice. And live life happily

===

Three things about being a good person:

1. Be a good person to make your self happy, not others.

2. Being a good person does't mean that allways good thing will hapend to you, but one day what you did will come back to you. 

3. When you be good you don't lose people, but people lose you.   

===

When you lose your money, you lose nothing.

When you lose your health, you lose something

When you lose your character, you lose everything.

===

Don't speak negative yourself even as a joke.

Your body does't  know the difference.

Words are energy.

Change the way you speak about your self.

And you can change your life.

===

Life isn't meant to be easy. 

It is meant to be lived. Sometimes happy. And other time rough. But every up and down in life, you must learn a lesson. And it will you make strong.

===

Never blame anyone in life:

The good people, give you happiness.

The worst people, give you a lesson.

The best people, give you memories.

===

Listen:

Nobody is perfect

We make mistakes

We say wrong things

We do wrong things

We fall

We get up

And we move on

And just remember:

That is what life is.

===

There is a purpose for everyone  you meet:

Some people come into your life to test you.

Some to teach you.

Some to use you.

And, some to bring out the very best in you.

===

You can buy a house, but not a home.

With money, you can buy a clock, but not time.

With money, you can buy a bed, but not sleep.

With money, you can buy food, but not appetite.

With money, you can buy a doctor, but not good health.

With money, you have can insurance, but not safety.

And this is the problem that we all have. There are things that you can not buy with material wealth, with money.

===

Keep that amazing kindness in your heart forever. 

Help people, smile often, and don't let  someones bad behavior to ruin your inner peace. Because this whole world need more good people like you 

===

Three peices of wisdom that can change you life

1. Make peace with your past. So it won't disturb your present.

2. Don't compare with others. Comparation is the thief of joy.

3. The only person who is incharge of your happiness Is You.

===

Life is short. 

We don't know when  we will die. It doesn't matter, how long we live in this life. What matters the most is how we lived our life. You've  to be kind, be generous and be humble. Because it adds values to your life.

===

You know what nothing is permanent. 

So don't stress your self too much. Because no matter how the bad the situation is. It will change and you gonna be ok. 

===