Putus asa, aku pun alami
Kekecewaan, siapa yang belum pernah rasa?
Kegagalan menjadi seperti terbiasa, aku
Rontoklah tulang, berdiri aku tak lagi mampu
Aliran peluh tenggelamkan mimpi dalam lelah tiada berkesudahan
Alam raya seolah ikut memaki, menghardik brutal bersorah menghina
Aku pecundang tak punya harga diri, ku dengar katamu
Aku pecundang tak lagi mampu tinggikan dahi
Gelap hidup, tak pernah siang mau berteman denganku
Guyuran hujan terjadi di setiap waktu
Duka lara aku tak mampu berlapang dada
Maka nurani berkata berdamailah
Ku ampuni garis merah kelemahanku
Mengibarkan bendera putih merangkul jiwa yang lama tak lagi aku kenali
Perlahan menegakkan, perlahan …
Khayalanku biar menjadi teman fantasi abadi
Sakit semua orang mempunyai
Ampuni dirimu bukan seorang peri
Berjalan terseok ku patahkan sayap robek ini
Dunia luas dapat kujejaki dengan kaki
No comments:
Post a Comment