Saturday, August 22, 2020

Kekuatan Jokowi itu rakyat bukan elite.

Assalamualaikum wr wb.
Sobat2ku yang dirahmati Allah swt, Jumpa lagi di Jendro Channel.
Kali ini aku akan sampaikan sebuah informasi dari Sindo news dot com dan apa ulasannya tentang hal ini. Tetaplah di channel ini  ya..!

Ketua Umum DPP Taruna Merah Putih (TMP) Maruarar Sirait menanggapi santai kehadiran Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) yang diinisiasi sejumlah tokoh nasional di Jakarta.
"Santai saja. Kan kekuatan Jokowi itu ada di rakyat, bukan di elite," kata Ara, sapaan Maruarar, Sabtu (22/9/2020).

Ara mengatakan, perjalanan panjang Joko Widodo selalu mendapat dukungan dari mayoritas rakyat. Tidak jarang dalam perjalanan itu Jokowi mendapat perlawanan atau pertentangan dari elite. Namun sejarah membuktikan, rakyat lebih memilih Jokowi.

"Terbukti Jokowi menang dua kali di Solo, kemudian menjadi Gubernur DKI Jakarta dan menjadi Presiden dua kali. Artinya, Jokowi sangat dipercaya oleh rakyat. Jokowi sendiri lahir dari rahim rakyat," ujar anggota DPR periode 2004-2019 ini.

Dia menilai kehadiran KAMI merupakan hal yang biasa dan wajar dalam kehidupan yang demokratis. Para loyalis dan pendukung Jokowi pun tak perlu membuat gerakan tandingan bagi KAMI.

Manurut Ara, pemerintahan juga memerlukan check and balances di tengah kekuatan mayoritas perlamen yang berada dalam satu barisan dengan pemerintah.

"Pak Jokowi juga santai saja kok. Pak Jokowi kan pemimpin yang lahir dari proses demokrasi itu sendiri dan juga sangat demokratis. Buktinya, demo-demo di Monas atau di depan Istana atau kehadiran KAMI kan lancar-lancar saja kan. Ini bukti bahwa demokrasi di Indonesia berjalan sangat bagus. Di tengah kekuatan pemerintah dan parlemen, Indonesia tidak menjadi negara otoriter," tutur Ara.

Bahkan, sambung Ara, masukan juga selama ini bukan semata datang dari kelompok oposisi. Sebab ada pendukung dan loyalis Joko Widodo yang senantiasa memberikan masukan. Masukan, baik dari pihak pendukung atau oposisi, tentu saja baik bagi kepentingan negara. Tidak mungkin pemerintahan berjalan 100% sempurna tanpa kekurangan.

"Yang penting, baik pendukung atau oposisi adalah sikap sportif dan obyektif. Kalau misalnya masukan dan kritik dari oposisi itu benar adanya, ya pendukung juga harus terima dengan lapang dada. Tapi langkah dan kebijakan pemerintah yang baik buat rakyat dan negara juga harus bisa diapresiasi kelompok oposisi secara terbuka juga. Inilah obyektifitas, sehingga kita semua bisa belajar menjadi negarawan," tutur Ara.

Sobat2ku semua, menurut penilaianku bahwa apa yang dikemukakan oleh bang Ara ini ada benarnya.  Yang penting, baik pendukung atau oposisi adalah sikap sportif dan obyektif, saling menghargai. Dan mengingat negara kita adalah negara demokrasi Pancasila, maka sebagai warga negara yang baik tentu kita akan menjunjung tinggi nilai2 Pancasila.
Semoga gerakan KAMI bermanfaat bagi bangsa dan negara dan tidak akan menimbulkan perpecahan warga bangsa di tengah pandemi covid 19. Semoga ! 

Demikian topik kali ini disampaikan, atas perhatiannya diucapkan terima kasih. Dan sampai jumpa lagi.
Wassalamualaikum wr wb.

No comments:

Post a Comment